Mengingatkan untuk saling menguatkan..

Jumat, 05 Juli 2013

On 01.58 by Elza Septiani   2 comments

berfikir,
berfikir untuk apa..
berfikir itu apa..
bagaimana caranya untuk berfikir..
apa manfaat berfikir..
apa ruginya berfikir..
apa-apa semuanya kudu di fikir..
hhmmmm,,,, ternyata berfikir itu penting..
sangat penting..
penting untuk diri sendiri, dan juga untuk orang lain..
oke, akan saya uraikan satu satu dari yang paliiiinnnggg atasss..
pertama, berfikir untuk apa? jawabannya : berfikir untuk kebutuhan diri pribadi khususnya. diri ini akan di olah menjadi apa. menjadi orang baikkah atau sebaliknya. hmm,, sepertinya terlalu klasik kalau membicarakan tentang baik dan buruk seseorang. bagaimana dengan kesuksesan?? right, kita di anjurkan berfikir untuk mensejahterakan diri pribadi dan lalu di salurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. cukup menarik bukan?? seolah-olah kita mempunyai segalanya, dan berbagi kepada orang lain. sungguh sempurna nya kehidupan dunia. eitss,, jangan lupa ada sang pencipta yang mengabulkn semuanya..
kedua, berfikir itu apa?? jawabannya : lanjutan jawaban dari yang pertama. berfikir untuk mengubah keadaan diri pribadi. dari yang mempunyai cost sangat minim menjadi maksimal..
wohoooo,,, mantaapp sekaliii.. tipsnya sederhana, berfikirlah lebih keras, lakukan, and then saksikan hasil kerja keras kita...
ketiga, bagaimana caranya untuk berfikir? jawabannya : caranyaa?????? hehehe.. gampang banget.. fokuskan fikiran kita untuk menghasilkan sesuatu, itu karena Allah. insya Allah buah fikirannya amat sangat berguna.. sampingkan pertanyaan-pertanyaan yang gak penting, ex: bagaimana kalau gagal??? gak bangetkan, belum apa-apa udah nyerah duluan.. xixixixi,, semangkaa yoooo ^^
keempat, apa manfaat berfikir? jawabannya : manfaat berfikir itu tak terhingga banyaknya, banyaaakkk bangeettt... asalkan,, berfikir yang positif, dont be a negative thinking.. heheheheeee... ex: kita bisa mendapatkan ide-ide briliant..
kelima, apa ruginya berfikir? jawabannya : KAGAK ADAAA.. tapi, kalau keseringan berfikir dan tidak ada tindakan nyata itu bisa dikatakan kerugian yang teramat besarrr..
pembaca yang dirahmati Allah. saya tulis ini agar kita sama-sama belajar untuk bisa berfikir. berfikir untuk mendapatkan uang yang halal, dan berfikir untuk mengelolanya dengan baik,.sebenarnya ada banyak macam-macam berfikir. tapi saya fokuskan untuk mensejahterakan diri pribadi dahulu..
setelah kita sukses dengan cara berfikir kita, dan itu nyata adanya. berbagilah.. bagi lah kisah anda kepada orang yang ingin merasakan kesuksesan yang sama seperti anda..bagikan tips-tips yang memungkinkan menjadi pedoman bagi orang-orang disekeliling anda yang belum sepenuhnya sukses..
ayoo,, raih kesuksesan bersamaaaa !!!





Kamis, 25 April 2013

On 00.21 by Elza Septiani   No comments
 












ini rinduku..
rindu akan amarahmu jika aku berbuat salah..
rindu akan cara mendidikmu ketika aku belum mengerti apa-apa
rindu akan cara menasehatiku ketika jalanku menyimpang..
rindu akan cara kau mengajariku bagaimana prinsip berteman..
sungguh, ini rinduku ayah..
rindu bagaikan pungguk yang merindukan bulan.
tak pernah terwujud dan tak akan pernah terjadi..
ayah,, sekarang anakmu sudah menginjak masa dewasa
sudah mulai menapaki setengah hidup dari sisa umur yang ada
mulai belajar untuk menjadi pemimpin
mulai belajar untuk memahami masalah hidup
mulai belajar untuk memanfaatkan hidup
sebenarnya aku takut, takut jalanku jauh menyimpang..
takut semua yang ada dihidupku, tak bisa kukendalikan.
takut semua yang ada dihidupku, berantakan..
takut semua yang ada dihidupku, tak sesuai impian..
karena kau, sudah pergi memenuhi panggilan ilahi..
karena sudah tidak ada disampingku..
tidak lagi mendengarkan semua ceritaku, sepulang aku dari sekolah..
tidak lagi menemaniku tidur, ketika ibu pergi..
tidak lagi mengurusiku, ketika aku sakit.
tidak lagi ada tempat ku untuk bermanja..
tidak lagi ada tempatku untuk merebahkan kepalaku ketika aku sedang menangis..
ayah, aku rindu akan masa itu..
walaupun watak kau keras ayah, aku tahu kau mendidikku..
agar aku menjadi anak yang berbakti kepada orangtua
agar aku menjadi anak yang dapat engkau banggakan
agar aku menjadi anak yang dapat menaklukkan dunia..
ayah,, ini rinduku..
rindu yang tak pernah berujung..
rindu ini seperti gulungan bola salju..
semakin besar, besar dan besar..
aku rindu ayah,, rindu semua tentangmu..
rindu, rindu dan rindu..
ingin bertemu,,aku sangat ingin..
ingin memelukmu,,aku sangat ingin..
ingin mengurusimu dimasa tua,,aku sangat ingin..
ingin membahagiaknmu dengan mengabdi kepadamu,,aku sangat ingin..
ayah,, ini keinginanku..
ini rinduku...
rindu seorang anak kepada ayahnya..
anak yang belum sempat membalas jasa jasa ayahnya..
anak yang belum sempat memberikan yang terbaik untuk ayahnya
anak yang belum sempat memperlihatkan sesuatu yang luar biasa untuk ayahnya..
ayah,, singgah lah dimimpiku walau semalam...
bercengkrama lah denganku walau di alam mimpi..
dengarkan semua ceritaku walau di alam mimpi..
perlakukan aku seperti dulu, walau di alam mimpi..
peluk aku ayah,, aku rapuh menjalani kerasnya kehidupan..
aku takut akan dunia menelanku hidup hidup..
karena, aku tidak punya cukup ilmu..
ayah,, ini rinduku..
aku selalu mendoakanmu, tak putus doaku untukmu..
aku sayang ayah, cinta ayah...
ini rinduku....



Jumat, 12 April 2013

On 04.50 by Elza Septiani   No comments
assalamualaikum, wr.wb..
kali ini topik yang akan diceritakan adalah perubahan..
(jangan disangka jadi power ranger ya kawan-kawan,  hihihiii )
ok, lanjuuuttttt ceritaaa niiii....
kata tunggal, yaitu ubah yang berarti membuat sesuatu yang baru dari sebelumnya. entah itu hal kebaikan atau sebaliknya..
saya akan mengambil satu objek yaitu perubahan wanita muslimah yang sebenarnya wajib diubah..
dari yang tidak berjilbab menjadi berjilbab, dari yang berjilbab modern menjadi berjilbab syar'i.. tidak dapat dipungkiri, pada kehidupan akhir zaman ini, semakin banyak wanita muslimah yang mengabaikan ini.. banyak alasan, mengapa seseorang tersebut belum mau memakai jilbab. ini nih beberapa alasannya sobat sekaligus bantahannya :
1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno | “Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”
2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?! | “Yang besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”
3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya! | “trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya”
4. Jilbaban belum tentu baik | “Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)
5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri! | “So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”
6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik! | “Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”
7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan? | “Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah 2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar.
8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas! | “Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”
9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis! | “Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”
10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!? | “Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”
11. Kalo calon suamiku gak suka gimana? | “Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.
12. Susah cari kerja kalo pake jilbab! | “Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di rumah-rumah kalian)
13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab? | “Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”
14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab! | “Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".”
15. Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita | “Perasaan yang adain miss universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2
16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake! | “Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”
17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean | “Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”
18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?! | “Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”
19. Jilbab kan nggak gaul?! | “Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?”
20. Aku belum pengalaman pake jilbab! | “Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”
21. Aku belum siap pake jilbab | “Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear”
22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik! | “Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya”
23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju! | “Bukankah itu perubahan baik?”
24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!? | “Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”
25. Kasi aku waktu supaya aku yakin jilbaban dulu | “Yakin itu akan diberikan Allah kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh”.

nah sobat muslimah, bagaimana?? masih kurang kah penejelasan mengapa kita wajib berjilbab?? nih ada beberapa hadis riwayat dan firman Allah swt :

1.) Asma binti Abu Bakar telah telah menemui Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis.
Sabda Rasulullah “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja” (HR. Bukhari & Muslim)
2.) “Sesungguhnya sebilang ahli neraka adalah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya” (HR. Bukhari & Muslim)
3.) “Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya” (HR. Bukhari & Muslim)
4.) “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Ahzab : 59).

ok sobat, saya rasa ini sudah cukup untuk penjelasannya yang lumayan mencakup segala hal dalam berjilbab..mulai lah dari niat, insya Allah perubahan yang dilakukan akan memberikan kebaikan sungguh luar biasanya kepada kita semua..
semoga setelah membaca artikel ini, sobat semua langsung memakai jilbab ya.. aaammmiiinnnn....
dan juga selalu dapat hidayah dan hidayah lainnya, yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allah swt..
saya akhiri, wassalamualaikum, wr.wb..

Senin, 08 April 2013

On 07.11 by Elza Septiani   No comments
kata sebagian orang, masalah di peruntukkan mendewasakan pemikiran kita. kata sebagian orang lagi, masalah adalah masalah. kata seperempat orang, masalah adalah bencana. kata seperempat orang lagi, hadapi masalah, dengan senyuman..
banyak persepsi tentang tanggapan seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan.
permasalahan itu adalah apa yang di fikirkan orang itu sendiri. semakin sulit orang itu berfikir, semakin terasa berat masalah itu membebani.
sebaliknya, semakin jernih fikiran orang tersebut, maka semakin terasa ringan masalah yang sedang dihadapi, hingga sebagian orang mengatakan, "kalau tidak ada masalah, tidak tertantang untuk menjalani kehidupan".
masalah, masalah, masalah... huufffttttt....
terkadang, saya sendiri juga bingung, depresi, setres kalau lagi menghadapi masalah..efeknya terasa banget. ampe gak selera ngapa-ngapain.
so, agan dan aganwati. elza ada beberapa tips untuk menghadapi masalah. emang sih, sederhana. sederhana banget malah. heehehehheee..

nih tipsnya :
1. ISTIGHFAR

2. INGAT LAH SIAPA YANG MENCIPTAKAN KITA, YAITU ALLAH SWT.

 “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).

3.PERBANYAKLAH BERSYUKUR, WALAU MASALAH MELANDA.

4.SHARING DAN BERBAGI CERITA LAH DENGAN ORANG YANG TERPERCAYA, KALAU GAK MAU KETAHUAN, SHARING SAMA ALLAH SWT AJA. DIJAMIN SEHABIS CERITA, ADA PERASAAN LEGA. DAN JUGA 24 JAM TANPA BATAS... ^_^

5. PERBANYAKLAH IBADAH

6. PERBANYAKLAH BERSEDEKAH.

7.JAGA SILATURAHMI..

8. KEMBALIKAN SEMUANYA KEPADA ALLAH SWT.

9. BERTAWAKKAL

10. .....

firman Allah :
 “Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).
 
 Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan masalah, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau karena masalah, karena sesungguhnya Allah bersama kita...


Minggu, 07 April 2013

On 09.46 by Elza Septiani   No comments
 sebut saja namanya E. sejak dia kecil bapak ibunya tidak pernah memaksa si E untuk berjilbab. tetapi, untuk belajar agama, hampir setiap hari selalu di ajarkan oleh ustadz di kampung si E. dari belajar huruf hijaiyah, sampai katam al-quran.si E sangat pintar mengaji, dan suara merdunya sangat disukai oleh masyarakat sekitar..lama kelamaan, dengan bertambahnya usia. dan bertambah tingginya jenjang pendidikan, mengakibatkan berkurangnya waktu si E untuk lebih memahami agamanya. hal itu sangat wajar, karena pada waktu itu banyak kegiatan sekolah yang dia ikuti. hingga hampir setiap hari, si E pulang sore. 
awalnya, ibu si E komplain karena sudah jarang untuk mengaji. hampir setiap hari ibunya memarahi akan hal itu. tapi, si E tidak menanggapi omelan sang ibu. lama-kelamaan, ibunya si E membiarkan hal itu. 
oh ya, cara berpakaian si E sangatlah tidak menampilkan syariat islam.selalu memakai celana pendek dan baju kaos oblong lengan pendek. begitu terus, hampir setiap hari. 
sebenarnya, si E sangat ingin memakai jilbab. but,, banyak hal yang membuat si E mengurungkan niatnya tersebut. alasan-alasan yang tidak masuk akal selalu dia lontarkan, "mengapa pakai jilbab, kalau kelakuan gak benar.." begitulah kata si E. dan juga si E sering bilang "lebih baik menjilbabkan hati, baru menjilbabkan diri"..
si E mengatakan demikian, karena menyesuaikan dengan fakta yang ada. pada era dia beranjak dewasa. banyak perempuan yang memakai jilbab, tetapi kelakuannya sangat memalukan. hal itu lah yang mengunci hatinya untuk mengurungkan niatnya berjilbab. dan juga, shalat 5 waktu si E pun, sering bolong-bolong..
ckckckckckkk...
terkadang dia iri dengan orang yang berjilbab seperti berjubah, kelihatannya anggun sekali orang tersebut.
hingga pada suatu hari, ketika kelulusan SMP si E di bingungkan akan satu hal. kemanakah akan dia lanjutkan jenjang pendidikannya? ke SMA atau pesantren ?
si E sibuk mencari referensi antara SMA dan pesantren, dari ibu-ibu hingga kakak-kakak yang bersekolah di keduanya. bingung, itulah yang dia rasakan. menentukan pilihan itu sungguh sulit. karena ketika kita sudah memilih, terimalah pilihan itu apapun yang terjadi. entah perubahan yang baik atau malah sebaliknya..


to be continued.......





Minggu, 24 Februari 2013

On 05.47 by Elza Septiani   No comments

 hy, hanya ingin share dan dapa postingan ini dari http://www.jadibisa.com/2010/06/pengertian-taaruf.html ..
silahkan dibaca ^___^


Taaruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.
Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat. Taaruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Perbedaan taaruf dengan pacaran

Dalam pacaran, mengenal dan mengetahui hal-hal tertentu calon pasangan dilakukan dengan cara yang sama sekali tidak memenuhi kriteria sebuah pengenalan. Ibarat seorang yang ingin membeli mobil second, tapi tidak melakukan pemeriksaan, dia cuma memegang atau mengelus mobil itu tanpa pernah tahu kondisi mesinnya. Bahkan dia tidak menyalakan mesin atau membuka kap mesinnya. Bagaimana mungkin dia bisa tahu kelemahan dan kelebihan mobil itu.
Sedangkan taaruf adalah seperti seorang montir mobil yang ahli memeriksa mesin, sistem kemudi, sistem rem, sistem lampu dan elektrik, roda dan sebagainya. Bila ternyata cocok, maka barulah dia melakukan tawar-menawar. Ketika melakukan taaruf, seseorang baik pihak pria atau wanita berhak untuk bertanya yang mendetil, seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya. Namun secara teknis, untuk melakukan pengecekan, calon pembeli tidak pernah boleh untuk membawa pergi mobil itu sendiri.

Proses taaruf

Dalam upaya ta’aruf dengan calon pasangan, pihak pria dan wanita dipersilakan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi, taaruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.

Tujuan taaruf

Taaruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting. Misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang seksama, bukan cuma sekedar curi-curi pandang atau ngintip fotonya. Justru Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung face to face, bukan melalui media foto, lukisan atau video.
Karena pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat, jadi tidak ada salahnya untuk dilihat. Khusus dalam kasus taaruf, yang namanya melihat wajah itu bukan cuma melirik-melirik sekilas, tapi kalau perlu dipelototi dengan seksama. Periksalah apakah ada jerawat numpang tumbuh di sana. Begitu juga dia boleh meminta diperlihatkan kedua telapak tangan calon istrinya. Juga bukan melihat sekilas, tapi melihat dengan seksama. Karena telapak tangan wanita bukanlah termasuk aurat.

Manfaat Taaruf

Selain urusan melihat fisik, taaruf juga harus menghasilkan data yang berkaitan dengan sikap, perilaku, pengalaman, cara kehidupan dan lain-lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syariat Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, nge-date dan seterusnya dengan menggunakan alasan taaruf. Janganlah ta`aruf menjadi pacaran, sehingga tidak terjadi khalwat dan ikhtilath antara pasangan yang belum jadi suami-istri ini.

COPAS  http://www.jadibisa.com/2010/06/pengertian-taaruf.html